Selasa, 08 November 2011

Daftar Pustaka dan Kutipan

Daftar Pustaka


Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantmkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau bku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disususn berderet dari atas ke bawah.

Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan. Fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis. Dan fungsi lain daftar pustaka yang tak kalah penting adalah menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat. Tentu saja penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas kemudahan.


Daftar pustaka bermaksud mentabulasi atau mendaftarlcan semua sumber bacaanbaik yang sudah dipublikasikan seperti buku, majalah, surat kabar, maupun yang belumdipublikasikan seperti paper, skripsi, tesis, dan disertasi. Melalui daftar pustaka ini pembacadapat mengetahui sumber-sumber apa saja yang dipergunakan dalam penulisan karya ilmiah itu tanpa membaca seluruh tulisan terlebih dahulu. Berdasarkan daftar pustaka itu pembacayang berpengalaman akan dapat mengira mutu pembahasan tulisan tersebut, karena tujuanutama dari daftar pustaka adalah untuk mengidentifikasikan karya ilmiah itu sendiri. Suatu karya ilmiah atau skripsi, atau tesis merupakan hasil karya yang mengarahpada satu bidang tertentu. 

Dengan demikian sumber bahan yang dipakai adalah yang ada hubungan dengan bidang yang dikupas. Sumber semacam ini disebut sumber primer. Dalam karya ilmiah yang menjurus pada satu bidang ini, hampir tidak ada sumber sekundernya. Jadidaftar pustaka secara keseluruhan merupakan sumber primer. Penggolongan terhadap daftar kepustakaan seperti ini disebut penggolongan berdasarkan bidang, yaitu bidang masalahyang ditelaah. Selain pembagian/klasifikasi berdasarkan bidang, daftar pustaka dapat diklasifikasikan menurut jenis sumber ini didasarkan pada kelompok: buku, majalah, suratkabar, jurnal, skripsi, tesis, disertasi. Tetapi pengelom pokan menurut jenis sumber ini akandiperlukan bila daftar pustaka memuat lebih dari dua puluh sumber referensi. Daftar pustaka yang kurang dari dua puluh sumber referensi termasuk daftar pustaka yang pendek. Untuk daftar pustaka yang pendek penggolongan sumber referensi menurut jenisnya tidak diperlukan


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun pustaka:

  1. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut. 
  2. Nama penulis diurut menurut abjad. 
  3. Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis mencantumkan gelar. 
  4. Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir tulisan 
  5. Masing-masing sumber bacaan diketik dengan jarak baris satu spasi. 
  6. Jarak masing-masing sumber bacaan dua spasi. 
  7. Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa indensi dan untuk baris-barisberikutnya digunakan indensi empat ketukan 


KUTIPAN


Penyisipan kutipan-kutipan dalam sebuah tulisan ilmiah bukanlah merupakan suatu keaiban. Tidak jarang pendapat, konsep, dan hasil penelitian dikutip kembali untuk dibahas, ditelaah, dikritik, dipertentangkan, atau diperkuat. Dengan kutipan sebuah tulisan akan terkait dengan penemuan-penemuan atau teori-teori yang telah ada. Namun demikian, kita hanya mengutip kalau memang perlu. Janganlah tulisan kita itu penuh dengan kutipan. Di sampingitu kita harus bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan, terutamakutipan tidak langsung. Bahan-bahan dari buku atau informasi tertentu mungkin dicantumkandalam tulisan sebagai kutipan.


Kutipan ini dapat berfungsi sebagai: 
  1. Landasan teori, 
  2. Sebagai penjelasan, 
  3. Penguat pendapat yang dikemukakan penulis. 

Kutipan terdiri ataskutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Yang masing-masing dibagi lagi atas kutipan panjang dan kutipan pendek.

A) Kutipan Langsung
Kutipan Langsung Panjang Kutipan langsung yang lebih dari tiga baris ketikan disebut kutipan langsung panjang. Kutipan semacam ini tidak dijalin dalam teks, tetapidiberi tempat tersendiri. Kutipan langsung panjang diketik dengan jarak baris satu spasi tunggalpada garis tepi baru yang jaraknya empat ketukan huruf dari garis margin. Indensidari kalimat pertama tujuh ketukan dari garis tepi (margin) atau tiga ketukan darigaris tepi yang baru. Ingat, kutipan langsung panjang tidak diapit dengan tandakutip. 
Kutipan Langsung Pendek Kutipan langsung dapat digolongkan ke dalam kutipan langsung pendek kalau tidak melebihi tiga baris ketikan. Kutipan ini cukup dijalin ke dalam teks dengan meletakkannya di antara dua tanda petik. Mengutip sajak untuk kutipan langsung pendek, baris-baris dari sanjak dijalin ke dalam teks dan diletakkan di antara dua tanda kutip. Apabila kutipan lebih dari dua baris, tiap-tiap baris dipisahkan dengan garis miring. Kutipan langsung yang panjang untuk sajak dengan sendirinya tidak dapat dijalin ke dalam teks. Sanjak dikutip seperti bentuk aslinya dan diletakkan ditengah-tengah, tanpa tanda petik 


B) Kutipan Tidak Langsung
Seorang ilmuwan dituntut untuk mampu menyatakan pendapat orang lain dalambahasa ilmuwan itu sendiri yang mencerminkan kepribadiannya. Kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali maksud penulis dengan kata-katanya sendiri. Jadi, yang dikutip hanyalah pokok-pokok pikiran, atau ringkasan dankesimpulan dari sebuah tulisan, kemudian dinyatakan dengan bahasa sendiri.Walaupun yang dikutip dari bahasa asing, tetapi tetap dinyatakan dengan bahasa

Kutipan Tidak Langsung Panjang, Kutipan tidak langsung (parafrase) sebaiknya dilakukan sependek mungkin, diperas sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari satu paragraf. Namun, karena sesuatu hal kutipan tidak langsung dapat melebihi satu paragraf. Kutipan tidak langsung yanglebih dari satu paragraf inilah yang disebut kutipan tidak langsung yang panjang.Untuk parafrase yang lebih dari satu paragraf ini menimbulkan kesulitan bagaimana mengidentifikasi bahwa paragraf-paragraf itu merupakan kutipan, karena gaya penulisannya sama dengan gayapenulis. Untuk mengatasi kesulitan ini, yaitudengan menyebutkan nama penulis yang dikutip pada permulaan parafrase dan memberikan angka catatan kaki pada akhir kalimat parafrase. 
Kutipan Langsung Pendek Parafrase yang terdiri dari satu paragraf disebut pendek. Sebaiknya parafrase pendek ini disediakan tempat tersendiri, tidak dibaur dengarnteks. Akan lebih balk lagi parafrase itu diambil dari satu sumber. Akan tetapi jika ide, pendapat, ataukesimpulan yang dikutip itu berasal dari bermacam-macam sumber dan sangatmirip satu sama lain, lebih balk diparafrasekan dalam satu paragraf denganmenvebutkan semua sumbernya dalam satu paragraf.Mengutip dari kutipan harus dihindari. Tetapi dalam keadaan terpaksa, misalnya sulitnva menemukan sumber aslinya, mengutip dari kutipan bukanlah merupakan suatupelanggaran. Apabila seorang penulis terpaksa mengutip dari kutipan, Ia harus bertanggungjawab terhadap ketidaktepatan dan ketidaktelitian kutipan yang dikutip. Selain itu pengutipwajib mencantumkan dalam catatan kaki bahwa Ia mengutip sumber itu dari sumber lain. Kedua sumber itu dituliskan dalam catatan kaki dengan dibubuhi keterangan “dikutip dari”. 


http://www.scribd.com/doc/43964176/Tugas-Bahasa-Indonesia

0 comments:

Posting Komentar

 
;