Selasa, 27 September 2011

"We're gonna live forever"

Sahabat,

Siapa sahabat? Apa arti sahabat? Dimanakah sahabat? Seperti apakah sahabat? Selama 20 tahun saya hidup, saya sudah bertemu dengan berbagai macam orang. Dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Tipe yang berbeda, sifat yang berbeda, dan cara berteman yang berbeda. Saya beberapa kali mempunyai teman dekat semenjak TK. Tapi namanya juga anak bocah. Semua yang bisa diajak main di label-kan dengan kata "Sahabat". 

Semakin beranjak besar, saya mulai menemukan mana yang bisa dijadikan teman dan mana yang tidak. Tapi saya masih belum mengerti apa dan bagaimana rupa sahabat yang sebenarnya. Lambat laun saya pun menduduki bangku Sekolah Menengah Pertama. saya bertemu dengan Hanny Shabrina. Berawal dari naksir-naksiran kakak kelas, suka lagu yang sama, sehingga kami menemukan sebuah kecocokan. 



Cerita, curhat, bercanda, ngetawain orang, ngegossip, telfonan, kemana-mana pergi berdua itulah saya dan Hanny. Kami dulu sampai punya sebuah akun friendster berdua dengan nama "Hun-Sheill" lekat dengan ciri khas anak SMP pada saat itu. 

Setelah lulus SMP, kita berbeda sekolah. Hanny di SMAN 26 Jakarta, saya di SMAN 3 Jakarta. Walaupun pisah sekolah tapi tidak mengurangi intensitas komunikasi kita. Ibaratnya kalo 5 hari sekolah, kita bisa ketemu 6 kali. Kita mengibaratkan diri kita adalah Soul-mate. Tapi waktu kita kelas 2 SMA, Hanny harus pindah ke bogor karena ibu nya pindah kerja disana. Pertemuan kita pun jadi lebih berkurang. Sebulan sekali. Malah bisa 2 bulan sekali.


Di SMAN 3, saya bertemu dengan Siti Allia Nurul Klarina. Saya lebih sering memanggilnya Abun. Karena rumah kita nggak begitu jauh, kita pun sering pulang bareng nebeng mobil temen yang lewat Pancoran. Setiap hari seperti itu. Semua curhat semua cerita kita share bareng. Sampai kuliah pun saya masih 1 kampus dengan Abun walaupun beda jurusan.

Kebetulan dan ketidak sengajaan, Hanny dan Abun sudah saling kenal lewat Friendster dulu. Itu pun tidak lewat saya. Sehingga pada akhirnya kami bertiga bersahabat. Dari sekian teman-teman cewek saya yang dekat, yang paling mengerti, yang paling tau, dan yang paling membuat saya nyaman adalah mereka berdua. Saya menceritakan semua apa yang ada di hati dan otak. I can be my-real-self when I'm with their. Semua masalah yang saya hadapi, mereka tahu. Mereka memotivasi saya untuk tidak menyerah pada keadaan. Mereka mengingatkan saya bahwa saya tidak sendirian. Mereka bisa jadi telinga yang baik dan pundak yang cukup nyaman untuk bersandar. 

Ada sebuah quotes bilang, "True friends is the only person who never gets tired of listening to your own pointless dramas over and over again" dan saya menemukannya pada kedua sosok ini..  

"Mungkin gue belom bisa jadi yang terbaik buat kalian, tapi gue sangat sangat sangat berterima kasih buat semua yang udah lo pada kasih ke gue. Gue merasa sangat beruntung punya lo berdua. Kita lebih dari sekedar sahabat. Kita udah kaya saudara. Cerita kita, tawa kita, impian kita emang cuma kita yang ngerti, tapi cuma 1 yang gue minta sama lo berdua, jangan pernah tinggalin gue :)"



Maybe I will never be All the things that I want to be But now is not the time to cry
Now's the time to find out why I think you're the same as me We see things they'll never see
You and I are gonna live forever We're gonna live forever Gonna live forever
Live forever, Forever....  

0 comments:

Posting Komentar

 
;